Sunset di pantai Parangtritis
Indah dan tenangnya pantai parantritis di saat senja
menyingsing.
Parangtritis
merupakan pantai paling populer di Yogyakarta. Ada dua hal yang membuat
Parangtritis ramai dibicarakan: pemandangan matahari terbenamnya yang romantis
di kala senja dan mitos Nyai Rara Kidul. Banyak orang percaya Pantai
Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Nyai Rara Kidul yang menguasai laut
selatan. Selain itu Parangtritis juga dikenal dengan ombak besar dan
bukit-bukit pasirnya, atau biasa disebut gumuk. Pada musim kemarau biasanya
angin bertiup lebih kencang, dan ombaknya rata-rata setinggi dua sampai
tiga meter. Sebagai kawasan wisata, Parangtritis dikelola dengan cukup baik
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. Mulai dari fasilitas penginapan
sampai pasar yang menjajakan souvernir khas tersedia di Parangtritis.
Pantai
ini hanya 27 km dari Kota Jogja. Untuk mencapai Parangtritis, anda dapat
menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum, yaitu bus kota. Untuk yang
memilih angkutan umum, anda dapat naik dari terminal Umbulharjo. Ada dua
pilihan rute: melalui Imogiri-Siluk atau Kretek. Jika anda ingin memanjakan
mata selama perjalanan pilihlah rute Imogiri-Siluk. Melalui rute Imogiri-Siluk,
anda akan melewati pemakaman keluarga kerajaan dan disuguhi pemandangan bukit
kapur yang indah dan unik. Tapi jika anda ingin cepat sampai ke Parangtritis,
pilihlah rute Kretek.
Hanya
dengan biaya masuk Rp. 3.000,- ada banyak hal yang bisa dilakukan di
Parangtritis. Melihat matahari terbenam adalah salah satu yang paling diminati.
Oleh sebab itu, saat terbaik pergi ke Parangtritis adalah saat menjelang senja.
Remang romantis senja Parangtritis juga seringkali dimanfaatkan pasangan calon
mempelai sebagai latar foto pranikah. Tersedia pula jasa bendi yang akan mengantar
anda menyusuri permukaan pasir mulus Parangtritis. Kalau anda lebih suka naik
kudanya langsung, anda juga bisa mendatangi jasa penyewaan kuda.
Permainan
layang-layang juga dapat dijadikan pilihan jika ingin lebih mendapatkan suasana
santai. Angin Parangtritis yang kencang dapat membantu anda menerbangkan
layang-layang. Bahkan pemula yang tak pernah bermain layang-layang pun akan
menerbangkan layang-layangnya dengan mudah dengan bantuan angin Parangtritis.
Wajar saja jika Parangtritis sering dijadikan lokasi festival layang-layang.
Untuk yang berjiwa petualang, ATV (All Terrain Vehicle) patut dicoba. Dengan
ATV, anda dapat menaklukkan bukit-bukit pasir di sepanjang pantai. Biaya sewa
ATV sekitar Rp. 50.000,- sampai dengan Rp100.000,- per setengah jam.
Karena
kebuasan ombaknya, pengunjung Parangtritis tidak direkomendasikan untuk
berenang. Namun di pinggir pantai tersedia fasilitas pemandian umum.
Diantaranya adalah pemandian Parang Wedang yang airnya konon dapat mengobati
berbagai penyakit kulit. Ini karena air di pemandian tersebut mengandung
belerang.
Kuatnya mitos Nyai Rara Kidul juga menciptakan
eksotisme tersendiri di Parangtritis. Upacara-upacara seringkali digelar untuk
menghormati Nyai Rara Kidul. Oleh Kraton Yogyakarta, Parangtritis dijadikan
tempat upacara Labuhan. Hampir setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon,
para nelayan setempat dan pengunjung melakukan upacara ritual di Parangtritis.
Acara ritual diwarnai pelarungan sesajen dan kembang warna-warni ke laut.
Puncaknya terjadi pada malam 1 Suro, dan dua sampai tiga hari setelah hari raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar